Artinya Allah SWT yang telah menciptakan perbedaan di tengah-tengah kehidupan manusia (Qs. Al-Hujurat ayat 13). Jika Allah menghendaki, maka Ia akan menciptakan manusia satu suku bangsa saja, satu bentuk, satu rupa, satu gender, hingga satu agama saja. Namun tidak, Allah SWT menciptakannya dengan sangat beragam, dengan keyakinan yang beragam pula.
Perbedaanyang diciptakan oleh tuhan adalah b.Anugerah tuhan yang harus kita syukuri.Hal ini dikarenakan dengan adanya berbagai macam perbedaan, kita akan dapat saling melengkapi kekurangan dan kelebihan yang dimiliki antara satu dengan yang lainnya.Sehingga kita akan mampu untuk memaksimalkan potensi kemampuan yang dimiliki oleh manusia.
WahyanaGiri dalam Sajen dan Ritual Orang Jawa (2010) mencatat, Keraton Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta mempunyai tradisi memberi sajen setiap bulan yang diperuntukkan bagi sejumlah tokoh. Pada bulan Suro, sajen atau uborampe yang dilaksanakan pada tanggal 8 atau hari Jumat, berupa bubur yang dicampur dengan 9 bahan seperti jagung, kacang
cash. Tuhan menciptakan keragaman makhluk hidup. Foto dok. Tuhan Menciptakan Makhluk Hidup Berbeda-Beda dan Dalil yang MenjelaskannyaTuhan menciptakan keragaman makhluk hidup di sekitar kita. Foto dok. أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌArtinya “Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang wanita dan menjadikanmu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” QS. Al Hujurat13
Tuhan menciptakan perbedaan pada setiap manusia dan perbedaan itu merupakan? suatu masalah yang wajib kita hindari anugerah Tuhan yang harus kita syukuri suatu masalah yang perlu menjadi perhatian suatu kondisi yang perlu diwaspadai Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah B. anugerah Tuhan yang harus kita syukuri. Dilansir dari Ensiklopedia, tuhan menciptakan perbedaan pada setiap manusia dan perbedaan itu merupakan anugerah Tuhan yang harus kita syukuri. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. suatu masalah yang wajib kita hindari adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. anugerah Tuhan yang harus kita syukuri adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. [irp] Menurut saya jawaban C. suatu masalah yang perlu menjadi perhatian adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. suatu kondisi yang perlu diwaspadai adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. [irp] Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. anugerah Tuhan yang harus kita syukuri. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebuah keniscayaan bahwa beberapa dari kita pernah mengalami fase krisis intoleransi terhadap perbedaan. Biasanya, fase tersebut dialami ketika masa puber, di mana pada masa tersebut, psikologi kita sedang diuji krisis identitas “siapa saya.” Ditambah dengan pengaruh eksternal, yang kebetulan, materi-materi yang terserap pada fase tersebut adalah materi yang berbau intoleransi. “Apa yang aku yakini adalah yang paling benar, dan yang berbeda denganku adalah salah,” kata egoisnya kala dengan yang berbeda kepercayaan agama, hingga yang berbeda secara sekte atau mazhab adalah beberapa bentuk krisis intoleransi. Terlepas dari kebenaran teologis, atau agama apa yang benar, sikap intoleransi adalah bentuk multikulturalisme yang diciderai. Padahal jika dilihat lebih dalam, setiap agama mengajarkan nilai-nilai toleransi sebagai bentuk dalam agama Kristen, disebutkan dalam Kitab Perjanjian Baru Galatia 328 bahwa semua manusia berasal dari suku, bangsa, serta kelas sosial dipersatukan dalam Kristus. Artinya, semua orang mendapatkan kasih Kristus tanpa memandang siapa dan dari mana asal-usul mereka. Adapun dalam kitab suci agama Hindu, nilai aplikasi-multikulturalisasi ini dapat dijumpai dalam Kitab Yajur Weda Disebutkan bahwa “seseorang yang mengangap seluruh umat manusia memiliki atman yang sama dan dapat melihat semua manusia sebagai saudaranya, orang tersebut tidak terikat dalam ikatan dan bebas dari kesedihan.” Sesama manusia pada sejatinya adalah saudara, seorang makhluk yang diberikan jiwa dari Yang Kuasa. Sementara itu, di dalam Al-Qur’an yang merupakan kitab suci umat Islam, dalam salah satu ayatnya Al-Hujurat 49 13 menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dengan gender laki-laki dan perempuan, kemudian Ia jadikan mereka menjadi suatu kumpulan manusia yang berbangsa-bangsa, bersuku-suku agar manusia dapat saling mengenal. Ibn Asyur menjelaskan bahwa ayat ini berkaitan tentang pentingnya untuk bermu’amalah dan menjaga konsekunsinya adalah sesama manusia dilarang untuk merendahkan orang lain. Karena boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik dari pada yang merendahkan, sebagaimana yang disebutkan pada dua ayat sebelumnya. Menurut Ibn Katsir, perbuatan merendahkan manusia ini merupakan tindakan yang haram ajaran dari beberapa agama yang disebutkan di atas, meskipun dengan kepercayaan teologis Tuhan yang berbeda, namun kesemuanya mengajarkan nilai kesetaraan manusia atas suratan Tuhan yang menghendaki perbedaan-perbedaan bagi makhluk-Nya. Tidak cukup hanya dari nilai dan ajaran agama, namun perlu aktualisasi kesadaran akan perbedaan yang mewujudkan kesadaran pluralisme-multikulturalisme, perlu adanya bangunan komunikasi lintas budaya maupun antar budaya yang beroperasi dalam masyarakat multikultural. Setidaknya ada tiga unsur penting selama membangun proses komunikasi, yakni pertemuan berbagai kultur dalam waktu dan tempat tertentu, pengakuan terhadap pluralisme-multikulturalisme, dan perubahan perilaku individu. Ketika berbicara multikulturalisme yang berkaitan dengan persoalan kodrat manusia, maka yang hadir adalah sebuah keanekaragaman kultural, kesetaraan dalam perbedaan, dialog antar budaya, kebebasan berbicara tanpa pandang status sosial, serta dinamika kebudayaan dalam konteks globalisasi. Manusia yang multikultural akan bersinggungan dengan sebuah kesetaraan atau antipati, intoleransi pada “keanekaragaman dan perbedaan kulural” akan berbuntut panjang pada sikap diskriminatif. Sikap tersebut akan semakin mebuat gap jika tanpa ada komunikasi dan solusi. Pada akhirnya pluralisme-multikulturalisme ini tidak dapat lepas dari isu mayoritas dan minoritas, dominan atau tidak dominan dalam sebuah kelompok. Nilai-nilai ajaran agama yang berupa toleransi, menghargai, simpati-empati, dan yang utama adalah pengakuan terhadap perbedaa-perbedaan itulah yang menjadi benteng kerukunan umat manusia sebagai aktualisasi kesadaran akan perbedaan yang digariskan Sang Pencipta. Lihat Sosbud Selengkapnya
tuhan menciptakan perbedaan pada setiap manusia dan perbedaan itu merupakan